Minggu, 29 Maret 2015

Bakoel Koffie

 Sejarah Bakoel Koffie dimulai pada abad ke-19, ketika seorang imigran dari Cina Selatan, tepatnya Guangdong, yang bernama Liaw Tek Sun (Liau Tek Siong) dan istrinya yang merupakan pendudukan Indonesia asli mendirikan sebuah warung nasi. Berlokasi di Molenvliet Oost (sekarang Jalan Hayam Wuruk 56/57), warung nasi tersebut ramai dikunjungi oleh pengayuh becak. Dikarenakan letak warung tersebut yang lebih tinggi daripada daerah sekitarnya, maka warga lebih sering mengenalnya dengan sebutan "Warung Tinggi". Sejak tahun 1987, tamu-tamu yang datang lebih menyukai kopi yang dijual Liaw Tek Sun dibandingkan masakan di warung tersebut.[2]
 Sejak lama, Liaw Tek Sun membeli biji kopi dari seorang wanita yang membawanya dengan bakul. Liaw Tek Sun menggunakan kayu bakar untuk memanggang biji kopi tersebut dan menyeduhnya untuk para tamu. Pada tahun 1927, Liaw Tek Sun mendirikan pabrik kopi pertama di Weltevreden yang dinamakan Tek Sun Ho, Eerstee Weltrever-denschee Koffiebranderij.[3] Dua tahun kemudian, dia menyerahkan usaha keluarga tersebut ke anaknya Wudjan Widjaja (Liauw Sim Yao).[4] Para pelanggan toko kopi ini telah meluas, tidak hanya penduduk lokal dan Tionghoa, tetapi juga orang Belanda, Arab, dan Jepang.
 Pada tahun 1930, Bakoel Koffie pertama kali mengekspor bubuk kopi ke Belanda dan pelanggan dapat memesan campuran biji robusta dan arabika. Ketika Tek Sun Ho merayakan ulang tahun ke-60 (tahun 1938), toko tersebut telah mengembangkan metode memanggang biji kopi dengan rotating drum tetapi tetap menggunakan kayu bakar. Perayaan ulang tahun tersebut diisi dengan memberikan makanan enak kepada pengunjung dan mereka juga boleh meminum kopi sebanyak yang mereka inginkan.[2]


Sumber tulisan : Wikipedia
Foto diambil dari Bakoel Koffie Cabang Cikini

Night Culinary at Traditional Santa Market

 Suddenly I forget that I'm in a traditional market.





Sabtu, 14 Maret 2015

Jakarta Architectour

Forget the crazy traffic in Jakarta. All big city in the world  also has the same problem, right?!
And  the bright side is, all creative people band together in this city.

That’s why we invite you to explore the artistic side in this city.

1 st day

Sketch Day

After we used to play with computer its time to use our hand.
09:00               pick up at hotel
10:00 - 13:00   Perspektif workshop
                         Sketch workshop


                        lunch
                        all activity will take place at Historia Bar one of artistic place at old city area
 
                        
 

14:00 - 16:00 we will take you to F Widiyanto Galery. The studio of ceramic artist
 

 
17:00 - 19:00 Spend your dinner time, in romantic place named Kungstring.  This building is one of colonized heritage.
 

2nd day

Batik day

This day we will learn one of traditional textile technique call batik.
09 :00  pick up at hotel
10:00 - 12:00 arrive at Textile Museum
                       batik workshop
                       explore Textile Museum



13:00 - 14:00 Lunch at Merah Delima this is China Peranakan restaurant. Hope you can enjoy the food and also the ambience 
 

 
 

 

 15:00 - 17:00 then we will take you to explore this area, one of old heritage area in Jakarta.



18:00 - 19:00 And last but not least spend your last night in Jakarta Architectour,with having another romantic dinner Dapur Babah Elite
 



More info for this tour 
Drop your email to imeyloing@gmail.com or contact me via what's App 08551181823